Selain Bitcoin Ada 4 Alternatif Aset Digital Terbaik Untuk Investasi

Selain Bitcoin – Sejak kemunculannya, cryptocurrency atau yang lebih dikenal dengan aset digital semakin populer sebagai instrumen investasi. Cryptocurrency alias mata uang kripto kini telah menjadi sarana transaksi non tunai yang berkembang pesat di seluruh dunia. Semakin banyak transaksi di dunia maya yang mulai menggunakan aset mata uang digital atau kripto.

Bahkan di negara kita Indonesia, keberadaan aset kripto sudah mulai diakui dan diatur sebagai instrumen investasi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka Indonesia. Alhasil, industri crypto di Indonesia berkembang pesat. Begitu pula dengan semakin banyaknya pengguna baik asing maupun lokal yang berdagang di Indonesia.

Bitcoin masih menjadi cryptocurrency dengan nilai paling fantastis dengan kapitalisasi terbesar. Namun selain itu, ada berbagai alternatif lain yang bisa kita gunakan untuk berinvestasi. Saat ini ada ribuan jenis mata uang digital yang telah beredar. Dari sekian banyak, hanya sedikit yang menjanjikan dan menjadi incaran para pemburu mata uang digital. Berikut ini ada 4 aset digital dengan kapitalisasi pasar yang besar dan menjanjikan selain Bitcoin yang bisa menjadi pilihan anda untuk berinvestasi.

1. Ethereum

Hingga saat ini Ethereum adalah pesaing terdekat Bitcoin berdasarkan nilai pasarnya. Ethereum merupakan mata uang digital yang paling populer setelah Bitcoin. Ethereum berfungsi sebagai token yang harus digunakan oleh pengembang untuk mengoperasikan perangkat lunak atau sistem teknologi mereka pada platform Ethereum.

Baca juga : Dengan Pembayaran Bitcoin, Ada 8 Hal Menarik Yang Bisa Dibeli

Ethereum diprediksi memiliki potensi jangka panjang terbaik dibandingkan mata uang digital lainnya karena fleksibilitas dan kontrak pintar yang meminimalkan penipuan atau penyensoran. Selain itu, Ethereun dapat memproses transaksi lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan mata uang digital lainnya.

2. Ripple (XRP)

Pada awalnya Ripple digunakan secara tertutup untuk transaksi internal di Ripple Network. Namun, Ripple akhirnya go public pada tahun 2013 untuk digunakan secara luas sebagai media pertukaran dan pembayaran. Ripple hanya berfokus pada pasar perbankan, kini sistem Ripple telah diintegrasikan ke dalam beberapa bank dan jaringan pembayaran untuk mengurangi biaya.

Ripple dirancang sebagai jaringan transaksi terpusat yang akan digunakan oleh sistem perbankan untuk melakukan transaksi. Ripple merupakan aset digital terbaik yang dikembangkan untuk instrumen pembayaran dan perubahan sistem keuangan mulai dari pihak internal seperti regulator, pemerintah, bank sentral dan lain sebagainya.

3. Bitcoin Cash (BCH)

Fitur Bitcoin Cash antara lain memiliki transaksi cepat dalam hitungan detik, dijamin tanpa gangguan, biaya rendah, mudah digunakan, metode pembayaran yang stabil dan didukung oleh teknologi blockchain paling kuat di dunia.

Adapun daya tarik dari bitcoin cash di pasar yaitu ia menjelaskan lebih detail bahwa ia memiliki teknologi yang sangat unggul, terlihat dari blockchainnya yang lebih besar dari bitcoin. Selain itu, harganya juga dinilai lebih menarik.

4. Litecoin

Litecoin sengaja dibuat berdasarkan pada model Bitcoin sebagai mata uang kripto peer to peer, dan Litecoin bahkan dijuluki sebagai adik dari Bitcoin. Namun, Litecoin menawarkan kecepatan transaksi yang superior serta batas token total yang lebih tinggi.

Sesuai namanya, bisa dibilang Litecoin adalah versi ringan dari Bitcoin. Dan dalam hal penggunaan, Litecoin adalah saingan terberatnya. Hampir sama dengan Ripple, Litecoin juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran yang lebih cepat dengan biaya yang lebih rendah daripada Bitcoin. Meski nilainya tidak sebesar Bitcoin, namun jumlah Litecoin diklaim empat kali lipat.